Sebagaihak milik bangsa, sudah sepantasnya kita marah apabila “harta kekayaan” kita diakui oleh negara lain. Namun bukan marah yang berkoar-koar tanpa solusi, melainkan sebuah upaya untuk mencegah tindakan serupa terulang kembali. Caranya adalah dengan mematenkan produk mutiara Indonesia. Sudahsepantasnya kita mengenang jasa Dewi Sartika. Semangat dan jasanya dalam memperjuangkan kaum wanita agar mendapatkan pendidikan tidak sepantasnya kita lupakan. Semoga dengan apa yang telah dilakukannya, wanita-wanita Indonesia dapat memperoleh pendidikan yang lebih baik. TerorismeInternasional dan Nasional.Seperti maraknya terjadi BOM bunuh diri di Indonesia ,contohnya saja Bom bali tahun 2002 ,para teroris-teroris tersebut sangat tidak menyukai jika ada turis dari Negara lain yang masuk ke Indonesia,karena rata-rata teroris beragama islam mereka sangat bertentangan dengan budaya barat sehingga mereka sangat OrangIndonesiapun sekarang banyak menjadi orang-orang yang telah dilirik dunia. Kini saatnya kamu untuk memulai langkah baru, lebih mencintai Indonesia, dan bangga menjadi wanita Indonesia. 5 fakta cantik wanita Indonesia di mata dunia ini akan membuktikan bahwa kamu sudah sepantasnya lebih bangga menjadi wanita Indonesia! Artikel 2 dari 6 2. Prinsip Nasionalisme Indonesia. Nasionalisme merupakan paham yang mencintai tanah air, adanya kesiapsiagaan dari warga negara untuk membela tanah airnya. Kita mencintai bangsa kita, namun bukan berarti mengagung-agungkan bangsa kita sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa kita merasa lebih unggul daripada bangsa lain. Merekaadalah harapan kita. Generasi bintang. Sudah sepantasnya energi dan perhatian kita curahkan kepada pelajar demi terwujudnya masa depan bangsa yang memiliki ketahanan nasional yang tangguh. Jangan berharap terlalu besar untuk menumbuhkan nasionalisme dari generasi tua. karena mereka dapat melatih fisik mereka sembari Zf5wCz. 17 Agustus 2015. Hari ini, genap 70 tahun usia negeri kita. Menjadi rumah bagi kita semua sejak lahir sampai dewasa, sejak kecil kita dituntut berbangga. Bangga pada tanah air kita, bangga pada kamu, saya pun bangga pada tanah air ini. Kecintaan saya tak pudar bahkan andai saya harus tinggal atau merantau sampai luar negeri. Alamnya yang indah, budayanya yang kaya, serta toleransi beragama adalah ciri Indonesia yang membuatnya berbeda dari negeri lain di semakin hari semakin sulit untuk mencintai negeri sendiri. Tingkah laku warga negaranya kerap membuat kecewa, belum lagi dengan intoleransi dan korupsi. Di tengah kondisi yang tak sepenuhnya ideal ini, mungkin kita – anak-anak muda Indonesia – harus belajar apa sebenarnya makna mencintai negeri. Mencintai Indonesia adalah perjuangan yang tak henti-henti. Berkacak pinggang dan berpose berani, sambil berseru pada segala macam permasalahan yang terus menggerogoti kalian tak akan membuatku berhenti mencintai negeri Indonesia artinya rela menerima. Tak hanya alam indah dan budayanya, namun juga segala kebobrokan dan permasalahannyaKarena dengan rate penggundulan hutan setinggi ini, lama-lama alam indah kita akan hilang via Saya mencintai Indonesia. Namun tidak semata-mata karena saya lahir di sana — itu pengartian cinta’ yang sempit sekali. Sah-sah saja kok bagi seseorang untuk mencintai Indonesia, terlepas dari mana ia dilahirkan. Mau lahir di Zimbabwe, Amerika, atau Gambia, semua orang boleh-boleh saja cinta mencintai Indonesia. Pun tidak semata-mata karena alamnya yang cantik dan budayanya yang kaya. Karena bahkan jika Ibu Pertiwi sudah tak lagi secantik ini, jika budayanya hilang “diklaim” negara-negara tetangga, saya tetap akan mencintai Indonesia, karena saya masih membutuhkannya. Karena jika negeri ini tidak ada, mungkin nasib saya dan keluarga akan sama malangnya seperti para pengungsi Rohingya. Karena di balik kebobrokan para pejabat negeri, apa yang kita punya sekarang masih lebih baik dibandingkan tidak memilikinya sama sekali. Dan di antara segala permasalahan yang ada, masih banyak senyum yang bisa ditemukan di seluruh penjuru negeri Indonesia masih butuh jutaan anak muda seperti kita. Dan rasanya bahagia jika bisa melakukan sesuatu yang berguna untuk bangsa — walau mungkin hanya kecil dan sederhana. Saya mencintai Indonesia. Dan ini belum waktunya untuk berhenti jatuh Indonesia adalah perjuangan. Berjuang untuk tetap sayang ketika negeri ini diterpa permasalahan yang tak kunjung negara, Indonesia memang tak pernah berhenti diterpa masalah. Dari harga rupiah yang terus melemah, kemacetan yang tak pernah selesai, jalan yang terus rusak dan bolong dan baru diperbaiki hanya menjelang Lebaran. Tentu saja ada saat di mana kita sebagai orang Indonesia merasa muak dan kelelahan.“Alah… Indonesia ini emang kacau. Pindah kewarganegaraan aja deh aku!”Tapi saya berjanji untuk tidak berkata seperti itu. Terlalu mudah melontarkan kalimat putus asa ketika negeri kita terus diuji coba. Padahal sekali lagi, mencintai negeri ini tidak hanya berarti mensyukuri segala potensinya, namun juga menerima keterbatasannya. Dan di usianya yang ke-70 ini, Indonesia memang masih terantuk keterbatasan dalam berbagai justru ketika masalah sedang menerpa, negara jadi lebih membutuhkan cinta negara ini masih butuh orang-orang seperti kita. Tak semua anak muda Indonesia beruntung bisa menempuh pendidikan SMA, apalagi sarjana. Tak semua anak muda Indonesia beruntung bisa punya kesempatan untuk memilih pekerjaan sesuai bidang yang ia suka. Dalam banyak hal, kita memiliki potensi yang lebih untuk membangun negeri ini. Sayang jika tidak dimanfaatkan karena kita terlalu sibuk mengeluh dan pada negeri tidak harus berakibat buruk. Tidak harus menghasilkan kebanggaan yang tak masuk akal atau peperangan. Penelitian International Social Survey Programme ISSP pada tahun 1995 hingga 2003, misalnya, mengungkap bahwa semakin nasionalis sebuah negara, semakin majulah kondisi ekonomi negara tersebut. Alasannya, kecintaan pada negeri ternyata membuat kita lebih patuh hukum. Selain itu, nasionalisme juga bisa membantu negara dalam usaha pemberantasan korupsi. Jika kita memang mencintai negeri kita setulus-tulusnya, kita tentu akan berpikir dua kali sebelum melakukan tindakan haram yang merugikan Indonesia sedang diterpa masalah tanpa henti, itu waktu yang tepat untuk mengabdikan segala potensi demi berbakti dan mencintai negeri. Jangan mudah menyerah hanya karena Indonesia tak kunjung sedisiplin Singapura, semaju Inggris, atau sekaya Amerika. Kini beban justru ada di pundak kita mau melakukan sesuatu dan berbakti, atau mengeluh dan hanya mengutuki? Baca sepuasnya konten-konten eksklusif dari Hipwee dan para konten kreator favoritmu, baca lebih nyaman bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium. Di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak sekali budaya asing dengan mudahnya masuk ke Indonesia, termasuk dalam hal makanan. Kita bisa melihat banyaknya restoran kuliner asing di hampir setiap tempat. Dari mulai makanan barat, Korea, Jepang, hingga Timur Tengah sangat menjamur. Dengan anggapan bahwa makanan luar lebih keren’ dibanding makanan lokal, sedikit demi sedikit kuliner Indonesia pun semakin tergerus dan tergeser posisinya, tergantikan oleh makanan asing. Menikmati kuliner asing sah-sah saja, tetapi kita juga tidak boleh melupakan kuliner negeri sendiri. Karena jika hal ini terus dibiarkan, makanan tradisional akan semakin tenggelam. Kita bahkan sudah sepantasnya mencintai dan bangga akan kuliner khas Indonesia. Berikut alasannya Kuliner Indonesia kaya akan rempah-rempah Indonesia terkenal akan rempah-rempahnya yang kaya, menjadikan rasa dan aroma setiap masakan semakin kuat dan khas. Dalam hal rasa, sebetulnya kuliner khas Indonesia lebih kuat dibanding kuliner negara lain. Misalnya sayuran seperti sayur asem, soto, sop buntut, dan sebagainya memiliki rasa yang khas dan segar dibanding makanan dari negara lain. Kuliner Indonesia sangat beragam Setiap daerah di Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, memiliki kuliner khas masing-masing. Beragamnya jenis makanan ini sudah seharusnya membuat kita mencintai kuliner di negeri sendiri. Baca juga 10 Sambal Khas Dari Berbagai Daerah di Indonesia Kuliner Indonesia banyak disukai di mancanegara Kita perlu bangga akan kuliner Indonesia yang sudah terkenal di mancanegara. Makanan-makanan seperti nasi padang, soto, tempe, nasi goreng, rendang, bakso, dan masih banyak lagi yang lainnya banyak digandrungi di luar negeri. Bahkan banyak chef luar negeri yang sudah sangat lihai memasak makanan khas Indonesia. Kuliner Indonesia diolah dengan cara tradisional Cara pengolahan kuliner Indonesia masih banyak yang menggunakan peralatan tradisional seperti tungku. Kuliner yang diolah dengan peralatan tradisional biasanya akan memiliki kenikmatan cita rasa tersendiri. Meski demikian, makanan yang dimasak menggunakan peralatan masa kini seperti kompor gas, kompor biosolar, atau oven portable pun bisa jadi tak kalah nikmatnya. Jangan sampai kuliner kita diklaim negara lain Sudah banyak kejadian bahwa apa pun yang menjadi milik Indonesia seperti batik diklaim milik negara lain. Hal ini disebabkan oleh kelengahan kita sendiri dalam menjaga warisan nusantara. Oleh karena itu, kita harus mencintai dan mempelajari makanan khas Indonesia baik cara memasak maupun namanya. Jangan sampai setelah diklaim oleh negara lain, kita baru menyadari makanan khas yang kita miliki. Agar kuliner Indonesia tidak punah Dengan mencintai kuliner negeri sendiri, secara tidak langsung kita juga turut berkontribusi melestarikannya. Ada banyak makanan tradisional yang hampir punah. Anak-anak muda masa kini bahkan banyak yang tidak mengetahui namanya. Cemilan-cemilan asli Indonesia seperti nagasari, apem, ketan, kue mendut, lupis, lobi-lobi, dan sebagainya sepertinya mulai ditinggalkan. Anak-anak sekarang lebih menyukai kentang goreng, burger, hotdog, kebab, pizza, dan sebagainya. Menurut sejarawan JJ Rizal dalam acara peluncuran buku “Mustika Rasa” pada 2016 lalu seperti dilansir oleh kita tidak pernah merayakan masakan Indonesia itu apa, sehingga kita tidak kenal kuliner sendiri dan akhirnya kalah dalam perayaan kuliner. Jadi, jangan malu untuk menunjukkan kecintaan kita terhadap kuliner dalam negeri. Ini bagian dari menjaga kebudayaan juga, loh. Karena jika bukan kita sendiri yang melestarikannya, siapa lagi? Visited 593 times, 1 visits today Gabung KomunitasYuk gabung komunitas {{forum_name}} dulu supaya bisa kasih cendol, komentar dan hal seru To batzforum Thread!!! Halo Agan dan Sista, bagaimana nih kabar kalian semua? Semoga sehat selalu ya Sebagai Warga Negara Indonesia, sudah seharusnya kita mencintai dan memiliki jiwa nasionalismeterhadap negara kita, Indonesia. Rasa cinta dan nasionalisme terhadap Indonesia bisa kita wujudkan mulai dari berbagai hal seperti bangga dan ikut menjaga kelestarian budaya Indonesia yang beraneka ragam juga hal lain yang menjungjung tinggi nama Indonesia. Seperti yang sudah kita pelajar dari Sekolah Dasar, Indonesia memiliki SDA yang sangat melimpah. Saking melimpahnya SDA di Indonesia, negara kita pun dijajah sangat lama oleh negara lain untuk diambil kekayaan alam nya. Dari berbagai hal luar biasa yang ada di Indonesia, negara kita sampai memiliki banyak julukan loh. Penasaran apa saja julukannya? Simak dibawah ini Quote1. Macan Asia yang TertidurSebelum dijuluki Macan Asia yang Tertidur, Indonesia sempat disebut sebagai "Macan Asia" di era Presiden Soeharto. Julukan "Macan Asia" di-cap-kan ke Indonesia karena kekuatan Indonesia kala itu era Presiden Soeharto sangat diperhitungkan dunia internasional, mulai ekonomi hingga kekuatan tempur dan pertahanan. Namun julukan "Macan Asia" ini mulai luntur dan berganti menjadi "Macan Asia yang Tertidur" karena peliknya permasalah di Negara ini, mulai dari krisis pangan sampai kasus korupsi yang tak kunjung Paru-Paru DuniaParu-paru merupakan sebuah organ penting yang menopang kehidupan manusia, begitu juga dunia. Jika di analogi kan, Paru-paru duniaadalah Hutan. Maka dari itu, peran hutan sangatlah penting untuk menopang kehidupan makhluk hidup yang ada di dalam dunia, termasuk manusia. Berhubung Indonesia merupakan negara yang memiliki Hutan sangat luas, wajar saja jika Indonesia disebut sebagai salah satu paru-paru dunia. Walaupun saat ini sudah terjadi pengurangan lahan hutan akibat berbagai proyek, kita sebagai manusia yang selalu bergantung kepada alam harus memikirkan dan melaksanakan berbagai cara untuk tetap merawat dan melestarikan paru-paru Surga DuniaJika berbicara surga, pasti hal-hal indah lah yang terbayang. Indonesia sendiri dijuluki sebagai Surga Duniaoleh orang-orang dari luar Indonesia. Tentu julukan ini juga diberikan karena alasan seperti keindahan alam di Indonesia yang sangat memanjakan mata. Jangankan orang luar Indonesia, TS saja sebagai WNI sangat terkesima dengan keindahan berbagai tempat di setiap wilayah Indonesia seperti Raja Ampat, Pulau Bali, Lombok dan masih banyak lagi. Selain keindahan alam, Indonesia juga memiliki keindahan lain yang bisa dinikmati seperti keanekaragaman budaya dan Mafia AsiaJulukan selanjutnya yang diberikan kepada Indonesia adalah Mafia Asia. Terdengar agak gimana gitu kan Gan Sist? Tapi tenang, julukan Mafia Asia yang di cap kan kepada Indonesia itu maksudnya adalah karena Indonesia sering menjadi penggerak bagi negara lain salam mengurus berbagai masalah yang ada di Benua Negara NyiurMungkin julukan Indonesia yang satu ini agak terdengar asing di telinga kalian bukan? Karena julukan ini memang jarang terdengar. Negara Nyiur sendiri merupakan julukan Indonesia karena negara kita merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak sekali pohon kelapa. Lalu dari mana kata "Nyiur" diambila? Kata tersebut diambil dari penyebutan lain Pohon Kelapa, maka dari itu Indonesia disebut Negara Negara MegabiodiversitasNegara Megabiodiversitasmerupakan julukan untuk negara yang memiliki keanekaragaman makhluk hidup. Dalam hal ini Indonesia sudah sepantasnya dijuliki seperti ini, karena baik hewan maupun tumbuhan di Indonesia sangat beranekaragam jenisnya dan jumlahnya pun tidak sedikit. Bahkan ada beberapa jenis hewan ataupun tumbuhan yang hanya ada di Indonesia seperti Komodo, Orangutan, Raflesia Arnoldi, Bunga Edelweiss dan BalinesiaJulukan Balinesia diberikan oleh para turis mancanegara yang liburan ke Bali. Mereka memberikan julukan tersebut karena mereka tidak mengetahui jika Bali itu adalah bagian Indonesia. Ya, ini sih cukup mencengangkan, karena walaupun nama Bali sudah terkenal sampai ujung dunia, masih banyak orang di dunia ini yang tidak mengetahui fakta bahwa Bali itu bagian wkwk land dan negara +62Untuk julukan "wkwk land" ini diberikan berdasarkan kebiasaan warga Indonesia dalam membalas chattertawa dengan kata "wkwkwk", padahal jika dipraktekkan tidak ada tertawa yang seperti itu. Kalau untuk negara +62 sih alasannya simpel, yaitu karena kode telepon Indonesia adalah +62. Kedua julukan ini diberikan oleh rakyat Indonesia itulah berbagai julukan dimiliki negara Indonesia Tercinta. Memang masih ada julukan lain yang sering kita dengar dari SD seperti Negara Agraris, Negara Maritim dan Negara Seribu Pulau, namun TS mengambil beberapa julukan yang lain untuk dijelaskan. Manakah julukan favorit Agan dan Sista sekalian? 18-02-2021 1301 tien212700 dan 33 lainnya memberi reputasiDiubah oleh batzforum 18-02-2021 1425 Mampir Ke Thread Ane Yang Lain Ya,!iissuwandi memberi reputasi mafiaa asiaa .. 18-02-2021 1313 yahyal010 dan 3 lainnya memberi reputasi KASKUS Addict Posts 3,810 wkwkwk land 18-02-2021 1321 trimusketeers dan 2 lainnya memberi reputasi KASKUS Addict Posts 1,617 "negara +62" kok ga ada? 18-02-2021 1336 iissuwandi dan 2 lainnya memberi reputasi mafia asia 18-02-2021 1344 iissuwandi dan batzforum memberi reputasi KASKUS Maniac Posts 5,505 Habib land 18-02-2021 1407 dan batzforum memberi reputasi KASKUS Maniac Posts 5,524 mini earth 18-02-2021 1721 batzforum memberi reputasi Aktivis Kaskus Posts 549 Surga dunia gan, dengan kekayaan alam yang melimpah ruah 18-02-2021 1726 batzforum memberi reputasi wat de pak wkwk land julukan yang sangat berfaedah dimata warga indon 18-02-2021 1735 batzforum memberi reputasi KASKUS Maniac Posts 7,315 sedih sih dengan julukan paru-paru dunia, sekarang hutannya udah banyak yang abis. 18-02-2021 1739 batzforum memberi reputasi Kaskus Addict Posts 1,723 julukan dari negri sebrang katanya nya In_dog 18-02-2021 1742 crockoaches dan batzforum memberi reputasi Negara Megabiodiversitas Ooooo Jurassic Park 18-02-2021 1805 batzforum memberi reputasi Kaskus Maniac Posts 4,846 Negara Nyiur....cocok sepertinya krn banyak pantai nya yg indah terutama di bagian indonesia timur. Asal jgn negara terkorup dan mabok agama aje.. 18-02-2021 1825 ableseaman dan 2 lainnya memberi reputasi Maunya sih macan asia, tapi kok pake tambahan tertidur. Engga tau dah tuh kapan bangunnya 18-02-2021 1849 jagotorpedo dan batzforum memberi reputasi Kaskus Maniac Posts 5,284 paling suka sih sama julukan surga dunia alamnya ga main-main cantik banget 18-02-2021 1913 batzforum memberi reputasi Njir nomer satu masih aja ada yang ngebanggain hoax itu Macan asia itu julukan Jepang, korsel, dan cina yang saat itu tengah melesat ekonominya, dan itu juga julukan didasarkan pada mitologi cina Dicompare ama yang sama sama kumuh kaya India aja kita masih kalah jaman dulu Militer Indonesia emang bisa apa jaman dulu kalo ngarungin rakyat sendiri 18-02-2021 1922 primaz dan batzforum memberi reputasi Kaskus Maniac Posts 6,342 Negara nyiur sih, adem aja gitu dengernya 18-02-2021 1939 batzforum memberi reputasi KASKUS Maniac Posts 4,278 nomor 2 tuh ane setuju paru paru dunia. 18-02-2021 1940 batzforum memberi reputasi Negara +62 18-02-2021 2001 batzforum memberi reputasi Jika ada pertanyaan, negara apa yang punya budaya terbanyak di dunia? Maka Indonesia adalah salah satunya. Negara yang terkenal karena keragaman suku dan budayanya ini memiliki suku dan 710 bahasa. Tentu saja hal ini berdampak pada banyaknya budaya yang mereka punyai. Sayangnya, derasnya arus budaya asing yang masuk ke Indonesia menjadikan budaya-budaya yang dimiliki bangsa terancam punah dan kehilangan identitas. Belum lagi kencangnya arus globalisasi yang menyerang Indonesia juga semakin memperburuk kondisi. Jika dibiarkan tanpa adanya intervensi, tentu akan membuat budaya-budaya yang sudah mengakar ini akan benar-benar hilang. Sebagai generasi muda penerus bangsa, tentu kita tidak menginginkan hal itu, bukan? Maka ada beberapa hal yang harus dilakukan agar budaya kita tetap utuh dan terjaga. Berikut 3 cara sederhana cintai budaya Indonesia 1. Konsisten Menggunakan Bahasa Daerah 1. Konsisten Menggunakan Bahasa Daerah2. Mengenal Sejarah 3. Mengajarkan Budaya ke Banyak Orang4. Tetap Teguh Mempertahankan Budaya Sendiri5. Mengikuti Kegiatan Kebudayaan6. Membeli Produk dalam Negeri 7. Mengenalkan Budaya ke Dunia Global 8. Membantu Masyarakat yang Membutuhkan Mungkin ini terdengar sederhana, akan tetapi tetap menggunakan Bahasa daerah adalah hal pertama yang bisa kita lakukan agar budaya tetap terjaga. Bahasa lain tetap dipelajari, tapi jangan sampai melupakan bahasa daerah. Apalagi menganggap Bahasa daerah sebagai bahasa yang kuno dan tertinggal. Sampai kapanpun, bahasa daerah adalah budaya linguistik yang sudah sepantasnya dipertahankan. Di Nusa Tenggara Timur NTT contohnya, warga lokal begitu bangga menggunakan bahasa daerah. Oleh karena itu, hingga saat ini bahasa daerah di NTT masih lestari. 2. Mengenal Sejarah Indonesia terkenal memiliki sejarah yang panjang. Mempelajari sejarah orang-orang terdahulu adalah salah satu cara cintai budaya Indonesia. Dengan mengetahui sejarah, kita jadi mengetahui apa asal muasal suatu daerah, tokoh, ataupun budaya sehingga akan lebih bersemangat dalam menjaganya. 3. Mengajarkan Budaya ke Banyak Orang Terjaganya budaya berkaitan dengan seberapa banyak orang yang mengetahui budaya tersebut. Jangan hanya menyimpan budaya itu seoarang diri. Sebaiknya ketika kita sudah tahu, bisa mengajarkan orang lain agar semakin banyak orang yang tahu. 4. Tetap Teguh Mempertahankan Budaya Sendiri Di tengah gempuran budaya asing yang masuk, menjadikan budaya dalam negeri. Apalagi budaya asing masuk begitu cepat, dan digandrungi banyak orang. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus tetap melestarikan budaya sendiri. Jangan sampai kita terpengaruh oleh budaya asing yang sudah menjamur. Jika dibandingkan, budaya asing memang terlihat lebih gaul dan lebih kekinian, namun bukan berarti budaya Indonesia tidak bisa bersaing. Ada banyak budaya Indonesia yang tidak kalah menariknya untuk dipertontonkan banyak orang. 5. Mengikuti Kegiatan Kebudayaan Ada banyak kegiatan-kegiatan kebudayaan yang masih dilestarikan. Baik di sanggar-sanggar, maupun di institut kesenian. Sahabat bisa mulai mencintai budaya Indonesia dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut. Menonton tarian, atau bahkan berlatih menjadi penarinya. 6. Membeli Produk dalam Negeri Cara lain yang bisa dilakukan untuk mencintai budaya Indonesia adalah dengan membeli produk-produk lokal. Produk asing memang kini banyak bermunculan, tapi produk lokal juga tidak kalah berkualitasnya. Selain membantu melestarikan produk kebudayaan, kita juga bisa membantu perekonomian warga lokal. 7. Mengenalkan Budaya ke Dunia Global Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah dengan memperkenalkan budaya sendiri ke dunia global. Misalnya jika Sahabat berada di luar negeri, Sahabat bisa mengajarkan budaya yang Sahabat kuasai ke orang-orang di sana. Jika Sahabat adalah pengusaha, Sahabat juga bisa ikut melestarikan budaya kita, lho. Bahkan tidak hanya itu, Sahabat juga bisa menjadikan budaya Indonesia Go Internasional! Yaitu dengan mempromosikan budaya lokal dengan cara mengekspor barang-barang produk budaya itu sendiri. Kegiatan ekspor ini akan membuat orang-orang luar juga ikut belajar dan kenal dengan budaya Indonesia. 8. Membantu Masyarakat yang Membutuhkan Membantu masyarakat dan melestarikan budaya, memang apa hubungannya? Salah satu budaya Indonesia yang mulai punah adalah gotong royong. Gotong Royong sejak zaman dahulu menjadi budaya bangsa Indonesia, di mana semua kegiatan dilakukan secara bersama-sama secara sukarela agar tujuan dapat tercapai. Semua pekerjaan yang dilakukan dengan gotong royong menjadi lebih ringan dan lebih cepat diselesaikan karena dikerjakan oleh banyak orang. Banyak permasalahan-permasalahan yang terselesaikan karena masyarakat masih memegang teguh budaya ini. Seperti membangun rumah ibadah, membangun jalan, bersih-bersih, dan lain sebagainya. Gotong royong menjadi salah satu cara cintai budaya Indonesia yang bisa dilakukan di mana saja, baik secara langsung maupun tidak langsung. Di zaman modern ini, Sahabat tidak hanya bisa melakukan gotong royong secara langsung, tapi juga melalui donasi online. Salah satunya di platform galang dana Insan Bumi Mandiri. Sahabat bisa membantu lebih banyak orang bahkan hingga ke daerah-daerah di pedalaman Indonesia. Demikian 8 cara yang bisa Sahabat lakukan untuk mencintai budaya Indonesia. Dengan artikel ini, semoga budaya-budaya asli Indonesia bisa terus terjaga hingga berpuluh-puluh tahun yang akan datang. Semoga juga kita menjadi insan-insan yang bersemangat dalam memperkenalkan budaya kita ke negara-negara dan bangsa lainnya sehingga budaya Indonesia semakin dikenal luas dan semakin dihargai oleh banyak orang. Referensi Sebagai warga negara, kita diharapkan mencintai bangsa dan tanah air seutuhnya. Kecintaan itu sejak usia kanak-kanak sudah ditanamkan. Penanaman sikap sebagaimana yang dimaksudkan itu dilakukan melalui berbagai cara. Pelajaran sejarah bangsa di sekolah-sekolah tidak lain adalah bertujuan untuk menumbuh-kembangkan kecintaan terhadap bangsa dan negaranya sendiri. Selain itu, semua warga negara, sejak usia dini, diperkenalkan lambang-lambang kebangsaan, yaitu seperti bendera merah putih, lagu kebangsaan, simbul negara yakni burung garuda, dan lain-lain. Selain itu, mereka juga diperkenalkan para tokoh pahlawan bangsa, seperti misalnya Bung Karno, Bung Hatta, Bung Tomo, KH. Hasyim Asy'ary, KH Moh. Dahlan, Sam Ratulangi, dan sebagainya. Usaha-usaha menanamkan kecintaan terhadap bangsa dan negaranya sendiri tidak cukup dilakukan secara sporadis, musiman, atau hanya kadang-kadang jika dianggap perlu. Hal itu harus dilakukan secara terus menerus tanpa henti. Hanya dengan cara itu, maka kecintaan itu akan tetap tumbuh dan terpupuk pada masing-masing hati warga negaranya. Kecintaan sebagaimana dimaksudkan itu harus dimiliki oleh semua warga negara. Atas dasar kecintaan itu, maka mereka akan bersedia membela, memperjuangkan, dan juga berkorban untuk bangsanya sendiri. Tanpa kecintaan yang mendalam, maka sebagai warga negara tidak akan merasa memiliki terhadap negaranya sendiri. Akhirnya, yang tampak adalah sikap acuh, tidak peduli, dan bahkan tidak merasa menjadi bagian dari bangsa dan negaranya sendiri. Seseorang yang mengaku sebagai pemimpin dan juga tokoh bangsa, namun masih saja berkeinginan mengambil keuntungan untuk kepentingan pribadi, kelompok, dan golongannya adalah oleh karena kecintaan mereka terhadap bangsa dan negaranya sendiri belum seutuhnya. Mereka baru merasa bahwa sesuatu adalah miliknya, hanya tatkala sesuatu itu sudah berada di tangannya. Kenyataan seperti itu, sekalipun yang bersangkutan sudah merasa menjadi tokoh, namun menunjukkan bahwa kecintaan terhadap bangsanya masih lemah. Sudah disadari dan dinyatakan bahwa, bangsa ini adalah majemuk, baik dari sudut etnis, adat istiadat, bahasa daerah, mata pencaharian, dan bahkan juga agamanya. Perbedaan itu sudah diakui dan dianggap sebagai sesuatu yang diterima oleh semuanya. Pada lambang negara berupa gambar burung garuda secara tegas menunjukkan adanya kebhinekaan itu. Oleh karena itu, mencintai bangsa, negara dan tanah air, artinya adalah mencintai semua yang beraneka ragam itu. Tatkala sebagai warga negara menyatakan kecintaannya terhadap bangsa dan tanah airnya, maka mereka yang berada di Aceh, atau kebetulan beretnis Aceh, sebagai bagian dari bangsa Indonesia, seharusnya mampu menunjukkan kecintaannya pada suku-suku lainnya, mulai suku Aceh sendiri hingga suku di Papua, sepenuhnya. Begitu pula sebaliknya, etnis Papua harus mampu mencintai berbagai suku yang ada di Indonesia, mulai dari etnis Papua sendiri hingga mereka yang menjadi suku Aceh. Hal demikian itu juga menyangkut agama. Bangsa Indonesia memeluk berbagai jenis agama, seperti Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Bangsa ini memang terdiri dari berbagai pemeluk agama itu. Perbedaan yang disandang oleh masing-masing orang, kelompok atau masyarakat itu telah disatukan menjadi bangsa Indonesia. Adanya gereja di berbagai wilayah, adalah memang di wilayah itu ada umat Kristen dan atau Nasrani. Begitu pula di mana saja terdapat masjid oleh karena di tempat itu terdapat kaum muslimin yang sehari-hari membutuhkan tempat ibadah. Adanya Vihara, pura, klenteng, dan mungkin juga lainnya, adalah oleh karena dibutuhkan warga Indonesia yang beragama bermacam-macam itu. Sebagai orang yang hidup di masyaerakat majemuk, plural, atau bhineka seperti itu, seyogyanya tidak perlu khawatir apalagi takut terpengaruh terhadap berdirinya tempat ibadah itu. Kaum muslimin di daerah yang mayoritas beragama Kristen, Katholik, atau di Bali yang mayoritas beragama Hindu misalnya tidak perlu mengalami kesulitan membangun masjid, asalkan semua persyaratannya sudah terpenuhi. Demikian pula, penganut agama lainnya seharusnya merasakan hal yang sama. Sebab kebutuhan terhadap tempat ibadah bagi seseorang atau masyarakat yang religious sudah sama mendesaknya dengan kebutuhan terhadap makanan sehari-hari. Manakala kecintaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air sudah sampai pada tingkat mendalam, maka orang tidak akan lagi mempersoalkan atas adanya perbedaan itu. Perbedaan justru akan dipahami sebagai modal melakukan fastabiqul khairaat, atau berlomba-lomba di dalam melakukan kebaikan. Semangat berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan akan mengubah masyarakat dari fase kesadaran bereksistensi menuju pada kesadaran berkualitas. Sekalipun pada awalnya, orang bangga terhadap symbol, jumlah, dan lambang, maka pada suatu saat kebanggan itu akan bergeser, yakni berusaha meraih hakekat yang sebenarnya. Umat Islam sebagai tanda kecintaannya terhadap bangsa, negara, dan tanah air, sanggup memberikan apapun yang terbaik. Islam mengajarkan hal yang demikian itu. Kecintaan terhadap bangsa dan tanah air, bagi umat Islam, mendasarkan pada teologi yang jelas, yakni dikaitkan dengan keimanan. Mencintai tanah air dipandang sebagai bagian dari keimanan. Oleh karena itu, dalam sejarah bangsa ini, dipimpin oleh para tokoh dan ulama, sebagai wujud kecintaannya terhadap bangsa dan tanah air, umat Islam sedemikian mudah digerakkan untuk berjuang mengusir penjajah. Wallahu a'lam.

sudah sepantasnya kita mencintai indonesia karena indonesia adalah