adadi Karawang. 11. Pengurus yang berada di komplek makam Syeh Quro baik Juru kunci dan yang lainnya. 12. Pemda Kabupaten Karawang, baik di Dinas Budaya Dan Pariwisata, dan Arsip dan Dokumentasi kabupaten Karawang. 13. Teman-teman SKI seperjuangan angkatan 2010: Fitri, Irna, Nana, Tati, Ela, dan yang lainnya, Teman-teman kosan
DAFTARALAMAT MAKAM-MAKAM KERAMAT DARI SELURUH DUNIA Suka berziarah ke makam keramat? Sudah berapa banyak makam keramat yang pernah di kunjungi? Bagi Jump to. Sections of this page. Accessibility Help.
gu1nVO. Karawang - Para pemburu wangsit memang terdengar aneh, namun mereka ada di dunia nyata. Mereka berburu wangsit sampai ke sebuah makam keramat di Karawang. Bagaimana kisahnya?Makam bukan hanya menjadi tempat bersemayam jasad manusia. Beberapa makam yang disebut keramat diyakini menyimpan berbagai cerita misteri, bahkan jadi tujuan para peziarah sebagai salah satu bentuk ikhtiar mencapai sesuatu yang Karawang terdapat sebuah makam yang sakral, makam tersebut merupakan makam Raden Anom Wirasuta, yang merupakan Bupati kedua Kabupaten Karawang. Makam tersebut beralamat di Dusun Bojongmanggu, Desa Cintawargi, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang. Sesepuh Bojongmanggu Ustaz Adom Domiri mengatakan, makam tersebut kerap dikunjungi para pemburu wangsit di waktu-waktu tertentu. Seperti halnya bulan Maulid atau mulud, dan bulan Rajab dalam sistem penanggalan Jawa."Biasanya banyak yang ziarah itu antara bulan Mulud atau Rajab, bahkan ada juga yang menginap atau bermukim di makam tersebut," ucap Adom saat ditemui di Makam Raden Anom menuturkan, peziarah yang bermukim itu merupakan orang yang sedang menunggu wangsit pesan atau amanat ghaib, yang diyakini para peziarah."Jadi proses ziarah di sini bukan hanya berdoa, atau bertawasul, ada juga orang yang tirakat membawa perbekalan menunggu wangsit untuk menginap di sini," kata orang menginap untuk menunggu wangsit itu bervariatif, ada yang sepekan, belasan hari. Bahkan terkadang mencapai 40 hari."Wangsit itu datangnya kan gak tentu yah, biasanya wangsit datang melalui mimpi, nanti di mimpi itu orang diperintahkan atau diberi pesan untuk melakukan ini, atau mendatangi seseorang. Nah, lamanya waktu bertirakat itu kadang ada yang seminggu, bahkan ada yang mencapai 40 hari, mereka tak akan pulang sebelum datang wangsit," ujar dari peziarah datang dengan tujuan yang berbeda, namun kebanyakan di antara mereka para calon pejabat, yang bertujuan ingin terpilih menjadi pejabat."Kalau diibaratkan sekolah, tempat ziarah itu juga punya jurusan. Mereka yang datang ke sini kebanyakan yang berniat mencalonkan diri sebagai pejabat, seperti calon Kepala desa, caleg, bahkan calon kepala daerah. Tapi ada juga yang memang bertujuan ingin memperlancar usahanya," pungkasnya-Artikel ini telah naik di detikJabar dan bisa dibaca selengkapnya di sini. Simak Video "Geger Emak di Majalengka Rusak Makam Keramat gegara Bisikan Gaib" [GambasVideo 20detik] wsw/wsw
Karawang - Makam Raden Adipati Singaperbangsa, Bupati Karawang pertama banyak dikunjungi oleh para peziarah. Selain itu sejumlah mitos turut mengiringi kesakralan makam kunci makam Cahya Permana mengungkapkan banyak mitos yang berkembang di makam keramat Adipati Singaperbangsa Karawang. Beberapa mitos tersebut diakuinya lahir dan berkembang turun-temurun dari para leluhur."Banyak kang mitos yang berkembang di sini, dari mitos buaya bodas putih, bunyi lesung, larangan memakai baju hitam, tidak boleh membangun rumah bertingkat, dan kisah Ayam peliharaan Bupati Singaperbangsa," katanya saat diwawancarai di Makam Keramat Adipati Singaperbangsa, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, belum lama ini. 1. Mitos Buaya PutihMitos ini dikatakan Cahya, berkembang berawal dari kisah para petani di sekitaran Makam keramat, yang mengakui menjadi pertanda bakal datangnya banjir besar di Karawang."Jadi kalau mitos Buaya Putih itu dikisahkan oleh petani di sekitaran Makam, katanya kalau melihat sosok buaya itu akan terjadi banjir besar di Karawang dan itu terjadi pada tahun 2018, ketika seorang petani geger melihat sosok buaya putih dan kemudian terjadi banjir," Bunyi LesungKemudian, Cahya mengisahkan mitos adanya bunyi Lesung sebuah alat tradisional dalam pengolahan padi atau gabah menjadi beras, terbuat dari kayu berbentuk seperti perahu berukuran kecil dengan panjang sekitar 2 meter, lebar 0,5 meter dan kedalaman sekitar 40 cm."Jadi kalau mendengar bunyi lesung kata leluhur di sini berarti bakal ada bala bencana yang hadir, kalau saya belum pernah mendengarnya, tapi mitos itu memang masih melekat kisahnya," Larangan Memakai Baju HitamSelain itu, di sini sempat leluhur dulu melarang memakai baju berwarna hitam, tapi saat ini sudah tidak digunakan lagi."Jadi para leluhurSingaperbangsa dulu melarang memakai baju hitam itu diambil dari kisah perseteruan antara kelompokSingaperbangsa dan AriaWirasaba yang konon sempat berseteru saat masa kolonial Belanda karena adanya politik adu domba yang dilakukan penjajah, hingga dua kubu pejuangKarawang dariSingaperbangsa dan AriaWirasaba berseteru dan karena kelompok AriaWirasaba memakai baju hitam jadi dilarang di area ini, tapi hal itu akhirnya luntur dan tidak dipakai lagi di sini, karena menimbulkan sentimen perpecahan," juga 'Mengenal Sejarah Goyang Karawang yang Lekat Dinilai Erotisme'[GambasVideo 20detik]
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID sMPza0masn7Sx2Cp8Q_q4kn2Fk31N1ZVTdGmdvPLXF_pZdQsLUyMgQ==
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID c4RFffReXQBQhpxo5lts7iATvkP0j3-psEf5fpNJhQuIHie4sMvbJw==
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama KARAWANG - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman PRKP Karawang melalui Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum mengusulkan program revitalisasi pemakaman bersejarah dalam APBD 2021. Kepala Bidang Pertamanan dan PJU DPRKP Karawang, Novi Gunawan mengatakan makam bersejarah memiliki potensi pariwisata dan kebudayaan lantaran memiliki nilai sejarah, sehingga sudah semestinya pemda menjaga tempat bersejarah tersebut melalui revitalisasi agar tak punah. Ketika disinggung terkait jumlah makam bersejarah di Karawang, Novi menjawab hal itu ada di ranahnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karawang. Sebab, DPRKP hanya sebatas membangun. Novi mencontohkan, makam Jaka Tingkir di Rawagede, Kecamatan Rawamerta akan direvitalisasi menjadi pemakaman bersejarah yang representatif. "Namun, ini masih usulan yang memungkinkan bisa ada perubahan," katanya, Rabu 14/10/2020. Adapun di bidang pertamanan sendiri, Novi menyebut akan melakukan penataan taman di Jalan Interchange Karawang Barat yang bakal menjadi salahsatu program prioritas di 2021. "Anggaran tahun depan lebih banyak ke pemeliharaan dan tak banyak membangun. Taman Interchange ini wajahnya Karawang, jadi kami prioritaskan penataan tamannya di 2021," ujarnya. Masalah anggaran, kata dia, dinas bakal menganggarkan untuk bidang pertamanan masih sama seperti halnya di 2020, yakni sebesar Rp 10 miliar. "Jumlahnya sama saja, hanya karena Covid-19 anggaran yang terealisasi hanya Rp 3 miliar dari Rp 10 miliar itu. Tidak ada penambahan anggaran untuk tahun depan, sementara untuk anggaran pemeliharaan jumlahnya Rp 2 miliar," katanya. Baca juga Jelang Pilkada, Disdukcapil Karawang Imbau Warga Lakukan Perekaman e-KTP Baca juga Pujian Robert Alberts untuk 4 Rekrutan Anyar Persib, Pemain Asal Karawang Paling Menyedot Perhatian
daftar makam keramat di karawang